LOVE IS SIMPLE?!
Tak pernah tersadar
dalam setiap benak masing-masing orang apa cinta itu sebenarnya, mereka lebih
suka mengikuti sebuah arus yang tak terhujung atau malah mereka tahu bahwa
arus itu membawa semua anganan tentang cinta terbendung dalam laut yang luas
terbentang di depan mereka...
|
Tapi...
|
Terkadang, sebuah
hal yang kecil yang kita temukan tiba-tiba malah menjadi awal dari cinta itu
ada.. yahh, atau hanyalah kata-kata yang bisa mendefinisikan apa arti cinta
itu sebenarnya... tapi yang pasti bagiku cinta itu itu sederhana . LOVE IS
SIMPLE
|
Jika semua orang,
cewek, cowok, segala umur bertanya kepadaku “kenapa kamu bisa bilang jika
cinta itu sederhana?” , dengan mudah aku akan menjawabnya “karena cinta
berasal dari kita, dimulai dari kita, dan akan berakhir juga tergantung
dengan kita, lalu kenapa kita sibuk mencari cinta jika diri kita bisa memulai
cinta itu sendiri?” , dalam fikiranku hanyalah membayangkan sebuah jawaban
dari mereka dan akan ku pilih jawaban paling benar dan menurutku paling pas
untuk dibilang ‘’LOVE IS SIMPLE’’ dan akhirnya ku temukan jawaban itu dari...
DIA
|
Ramandika setya,
cowok dengan sejuta perbedaan yang
membuat dirinya bukan dijauhi tapi malah sangat dikagumi oleh seorang cewek
yang bernama Putri Bintang, cewek yang dari luar terlihat jutek dan pendiam
tapi saat bersama teman-temannya dia berubah menjadi sosok yang hamble dan
lucu..
|
‘’’’’’
|
“Randik, tungguin
...!!” suara seorang cewek dari kejauhan
|
“ ih susah banget
sih nungguin orang bentar aja.. kebiasaan deh lu Ran. Hem cocok sama itu nama
ran
lari ..” nerocos cewek itu
|
“ bawel banget , tinggal nyusul apa susahnya sih..”
Randik cuek..
|
Sebenarnya cewek itu
namanya Putri nama panjangnya Listya Putrikencana sering di panggil LILIPUT,
cewek ini adalah satu-satunya only
one yang bisa berteman dengan Randik, mereka teman masa kecil yang udah kepisah lama dan secara kebetulan
mereka dipertemukan lagi di bangku sma di kelas yang sama, satu meja pula..
entah kenapa sampai sekarang semua murid di SMA CITRA bingung kenapa seorang
Lili yang berbanding jungkir balik dengan randik bisa sahabatan?? Tapi itu
Cuma sebuah angin lalu yang mencoba iklan di depan mereka ya WHATEVERlah,
|
Tiba dikelas, Randik
yang duduk di bangku depan guru seperti biasa di jam yang sama selalu menjadi
pemandangan indah buat Bintang yang duduk di bangku sebelah meja Randik.. tak
lekang matanya sedikutpun saat melihat sang idolanya itu, seperti dia telah
menemukan dunianya sendiri ,tapi tiba-tiba.........
|
“DOOORR..!!!”
|
“RANDIK CAKEP BANGET
SIH KAMU...??” kata Bintang spontan
|
“hAHHH apaaa?? Gak
denger , lu bilang apa?” Tanya Lili dengan nada mengejek
|
“nggakk kok, gak ada
apa-apa, permisi..” jawab Bintang sambil berlari keluar dari kelas.
|
“YEE, kenapa itu
orang ditanya apa malah pergi..” kata Lili
|
Disisi lain Randik
yang tak sengaja mendengar dan melihat kejadian tadi, dia hanya tersenyum...
|
“kenapa lu
senyum-senyum, naksir ya lu sama gue?” gurau Lili
|
“hHHAAAA,, ye GR
amat lu Li, gue itu senyum-senyum karena baca ini buku, bukan gara-gara suka
sama lu, masa’ cewek LEMOT kayak lu
..!!” ejek Randik habis-habisan
|
“Buku apaan?? Sejak
kapan Lu baca buku, perasaan seumur-umur lu gak pernah baca buku!!” balas
Lili yang tak mau kalah dengan ejekan Randik.
|
“theng-theng-theng”
|
Bel berbunyi tanda
dimulainya pelajaran hari ini, tentunya juga dikelas XI IPA 1. Bintang yang
tadinya keluar kelas mau gak mau dia juga harus masuk, dengan berjalan masuk
kelas sambil menutupi mukanya dengan sebuah buku di tangannya lalu duduk di
bangkunya..
|
Hati Bintang yang
tadinya gak kenapa-kenapa, tiba-tiba sekarang jadi merasakan hal yang aneh
setelah kejadian pagi ini, entah kagok,malu, atau entahlah dia terlihat
menutup mukanya rapat-rapat dari Randik.. Bell istirahat berbunyi ..
|
“Bintang ayo ke
kantin, laper berat nih gue!” ajak Lili sambil menggeret tangan Bintang
|
“aduhh lu ke kantin
sendiri aja deh, lagi bĂȘte nih gue tengsin kalau ketemu Randik.. gara-gara lu
juga kan..!!” nerocos Bintang yang kesal karena ulah Lili
|
“iya-iya maaf,
lagian itu anak juga nggak denger kok..!!” jawab Lili yang meyakinkan Bintang
|
Lalu merekapun pergi
menuju kantin, yahh sialnya bagi Bintang, Randik ada disana. Lalu tanpa
sengaja saat dia sedang membawa makanannya Bintang tersandung dan alhasil itu
bakso jatuh tepat di meja Randik.
|
“ AAhh sial, rese’
... siapa sih yang bego banget jatuhin makanan disini..!!’’ kesal Randik yang
membuat selera makannya menghilang
|
“sososorryy banget
gue nggak sengaja..” balas Bintang yang bergegas menghampiri meja Randik
|
“Oh elu PUTRI
ABal-abal..” kata Randik Ketus dan langsung pergi begitu saja tanpa bilang
apa-apa lagi..
|
Saat itu Bintang
sangat menyesal, padahal dia nggak tahu bahwa saat Randik berjalan pergi dia
hanya menahan senyumnya.. Sebenarnya udah lama Randik selalu memperhatikan
Bintang dan kejadian tadi adalah sebuah awal yang menurut Randik adalah hal
yang sangat dia tunggu yaitu berbicara dengan Bintang...
|
“huh, hamper mati
berdiri gue Cuma ngomong kayak gitu sama Bintang” gumam Randik yang berdiri
bersembunyi di tembok belakang kelas
|
“ems emang kenapa?”
|
“iyalah degdegkan
jantung gue Cuma ngmong,,,, “ Randikpun terkejut padahal disitu Cuma ada dia
doing tapi kok ada yang nanyain dia..
|
“LLLOOOHHH.. Liliput
sejak kapan lu ada disini?” sahut Randik yang terkejut melihat Lili
Bertengger disebelahnya
|
“yaaa cukup lama
mendengar yang lu bilang tadi...” jawab Lili yang menahan ketawanya
|
“ohhh,,hehe ...”
balas Randik gugup
|
Saat itu Lili mulai
sadar kalau sahabatnya itu menyukai Bintang tapi sud ah ketebah kalau seorang
Randik pasti gengsi untuk mengakui itu, dan dengan khayalan seperti biasa
Lili membuat sebuah rancangan MAK JOMBLANG untuk mereka berdua.
|
......
|
Hari sabtu telah
tiba hari ini adalah hari dimana peresmian rancangan MAK JOMBLANG Lili untuk
melakukan THE PART OF PDKT ,alias pendekatan . dan rencananya adalah......
|
Ngirim surat loker di masing-masing loker
Randik dan Bintang
|
|
‘’ada orang gak yak... haduh demi kalian
berdua ... gue rela malem-malem kesekolahan Cuma buat ngasih ini surat, awas
aja kalau nggak berhasil, hem gue beleh lu satu persatu..!!”Omel Lili yang
sedang mengendap-endap memasukan surat ke loker.
|
|
Keesokan harinya.
|
|
“Loh kok sekolahannya sepi sih.. pada
kemana nih murid-muridnya..??’’ kata Lili yang kebingungan dan heran
|
“Loh eneng Lili , punten atuh neng kenapa
minggu-minggu eta sekolah ??” Tanya mang jalu penjaga sekolah
|
“LOH SEKARANG MINGGU??????????? Aduhh bego
banget sih gue ya ampun...” kesal Lili
|
|
“kring-kringg-kringggg”
|
“hallo dengan Putri bintang disini.”
|
“Bintang Tolongin gue ... BIbiBINTANG..!!”
Suara Lili yang mendadak hilang dari telfon
|
“Hallo hallo Li, LiLi lu keenapa hallo?’’
balas Bintang yang panic
|
|
Setelah telfon itu mati tiba-tiba ada pesan
masuk di hp Bintang yang mengatakan bahwa Lili sekarang diculik dan Bintang
harus ketmpat penculik itu berada dengan menggunakan syarat-syarat yang
tertulis di pesan itu.
|
|
“heh gila ni penculik mau ngajak ngedate
apa mau apa sihh ?” kata Bintang yang
terheran-heran kenapa dia harus memakai pakaian dan harus dandan cantik ,
tapi dia langsung membiarkan kebingungannya itu dengan bergegas menolong
Lili.
|
|
Tapi saat Bintang sampai ditmpat itu, dia
makin bingung sekaligus terkejut dengan tempat yang dia datangi, dia hanya
berjalan mengikuti sebuah karpet merah yang tertuju pada sebuah taman bermain
dan sebuah meja yang terhias rapi di tengah-tengan taman bermain itu, dan
rasa terkejutnya semakin menjadi-jadi ketika melihat seorang cowok yang
mengenakan jas hitam yang rapi dengan membawa setangkai bunga tulip putih
yang duduk di kursi meja itu.
|
|
‘’RRrandikk??” panggil Bintang
|
“Loh Bintang lu, cantik banget eh maksudku
ngapain kamu ada disini Lili mana ?” balas Randik yang terkejut melihat
Bintang
|
|
Bintang hanya tersipu malu saat mendengar
secara spontan Randik yang bilang kalau dia cantik
|
“eeehh, harusnya kan gue yang Tanya kenapa
lu disini !!” jawab Bintang ketus
|
“ye malah nyolot lu ditanya..” sambung
Randik
|
|
“HHHeehh, udah udah kenapa sih pada saling
nyolot gitu “
|
“DIEEEMMM!!” Sahut Randik dan Bintang
|
“eh jahat banget lu pada sama gue ini gue
Lili..” balas Lili yang menunjukan muka melasnya
|
“hah Lili,, apaan sih lu gak lucu tau gak
gue kira lu diculik beneran!!” sambung Bintang yang marah dan kesal dengan
Lili
|
|
“ ya kalau gak gue giniin kapan mau majunya
kalian, emang gue lemot tapi gue gak sebodoh itu untuk nggak tau kalau kalian
...” jawab Lili panjang yang terputus
|
|
“KALAU KITA APPA?” sambar Bintang dan
Randik
|
|
“TAUK ahh bye aja noh cepet duduk disini
satu-satu udah capek-capek juga gue buatin ,,, gue nggak menerima penolakan
apapun.” Jelas Lili panjang lebar
|
|
Dengan terpaksa mereka harus memenuhi
permintaan Lili itu, yahh itung-itung bahagiain temen lagian itu juga gratis.
|
15MENIT BERLALU...
|
|
Bintang hanya menunduk dan menggesekan
jarinya kejari yang lain, dan randik hanya memandang sekeliling seperti orang
nyasar.
|
|
“ems,, hai dik..?” sapa bintang memulai
berbincangan
|
“hai Bin, lu makin cantik aja ..” sanjung
Randik
|
“lu juga kelihatan keren waktu pakai jas..”
balik Bintang
|
|
Dan lama kelamaan merekapun menjadi akrab
dan perbincangan mereka menjadi lebih santai dengan gurauan satu sama
lainnya, dari kejauhan Lili yang melihat kejadian itu gak lupa mengabadikan
pertemuan indah itu dengan sebuah kamera, dia merasa lega melihat kedua
sahabatnya itu akhirnya menjadi tak canggung lagi.
|
Dan nggak sia-sia juga usaha Lili untuk
mendekatkan Bintang dan Randik , sekarang mereka lebih sering mengobrol dan
jalan bareng, nonton, makan, baca buku, kemana aja mereka terlihat bersama
...
|
|
“ehem gimana Bintang Ran??” Tanya Lili
smbil rebahan di tempat tidur Randik
|
“dari mana lu, tumben baru kelihatan?”
balas Randik yang sibuk melihat foto-fotonya dengan bintang
|
“ ye nggak usah ngalihin pembicaraan deh,
guenya sih gak kemana-mana.. lu tu yg sering ngilang mulu..!!” kata Lili
panjang
|
“ ngilang gimana?eh eh gue pengen cerita
sama lu...”
|
|
Lalu randik pun menceritakan semua kesan
dan perasaan dia ke bintang dari seneng ampe sedih dari bercanda ampe serius
dari melek ampe molor . saking seriusnya cerita Randik ampe gak sadar kalau
Lili udah duluan melaju di pelabuhan mimpinya alias tertidur nyenyak.
|
|
“rese’ ni anak kalau gak lemot ya
tidur..!!” kesal Randik
|
|
Tapi saat itu Randik tak menhiraukan lagi
Lili , Randik malah kembali melihat foto mereka berdua, terbesit di benak
Randik, apakah dia pantas untuk Bintang? Apakah Bintang pantas buat
dia?semakin Randik berfikir semakin dia tidak menemukan jawaban tapi malah
sebuh keraguan.
|
|
“Lu tu jangan kebanyakan mikir... bisa-bisa
kepalalu botak depan, nyaho lu ntar dik mana mau cewek-cewek sama cowok keren
tapi botak depan... haha!!” sahut Lili
|
|
“LOOHH, kapan lu bangun ?” Tanya Randik
yang kaget dengan tampang Lili yang mampang di sebelahnya
|
|
Bukannya menjelaskan tapi Lili malah ngomel
abis-abisan sama Randik, lebih tepatnya nyeramahin, Randik aja bingung sejak
kapan Lili ini menjadi secerewet akut bin gak ada obatnya gini, tapi bukan
Lili kalau nggak cerewet.
|
|
“Lu tau kan Ran, apa pura-pura bloon?
Bintang itu suka sama lu udah dari dulu, dan lu juga memendap perasaan suka
sama Bintang, kalau lu emang bener-bener seharusnya keraguan itu lu buang dan
lu harus ganti dengan tindakan atau lu kehilangan sebuah kesempatan ...
ayolah Ran LOVE IS SIMPLE, coba jujur sama diri sendiri kalo Bintang emang
sangat lu sayang...”
|
Omel Lili yang entah kali itu menjadi
geledek, petir yang membuat Randik mengiyakan
semua perkataan Lili, Lalu mereka menyusun sebuah rencana untuk meresmikan
hubungan Randik dan Bintang.
|
|
NEXT DAY,,,,
|
|
“Aku tak tahu apakah orang yang aku sukai
juga akan menyukaiku... aku tak tahu apakah hal yang aku sukai juga akan kau
sukai”
|
|
Sebuah kata-kata yang ditulis dikertas
origami yang ditempel Randik di meja tempat duduk Bintang dan demi menulis
kata-kata itu dia habiskan 10 bungkus kertas origami dan yang laen ke tong
dan yang jadi Cuma satu itupun dengan bantuan Lili.
|
|
“kamu seperti bunga tidur yang indah tapi
saat aku terbangun kamu menghilang”
|
|
Kata yang lain mulai Randik tulis dengan
kemampuan kelas juniornya dalam menakhlukkan Bintang.
|
|
“Loh siapa nih nempel kertas kayak gini di
mejaku, ?”
|
|
Bintang bingung dengan hal yang ada di
depannya, gimana gk bingung meja bersih yang biasanya dia duduki, sekarang
seperti sebuah madding disekolah yang banyak ditempeli kertas dengan
kalimat-kalimat dan itu full satu meja ampe kaki-kakinya, lalu Bintang pun
membaca satu-persatu kertas-kertas yang ada di mejanya. Dan di kertas yang
terakhir tertulis
|
|
“aku bukan hal yang asing bagimu, aku
adalah hal yang sangat kamu kenal, aku beranikan diri bertanya padamu, apakah
hatimu seperti yang kurasakan saat ini , Bintang DO YOU LOVE ME TOO??”
|
Dan saat Bintang membaca kertas terakhir
itu tiba-tiba dia merasakan hal yang seperti saat Bintang bertemu dengan
Randik, perasaan degdegkan yang membuat detak jantuk Bintang berdetak lebih
kencang tak seperti biasanya..
|
|
“AAaapa mungkin ini semua dari Randik? Tapi
kalau bukan terus siapa? Dan apa gue yang terlalu mengharapkan kalau itu
|
Semua dari Randik?”
|
“kalau itu yang lu harapkan maka dengan
senang hati gue akan kabulkan?”
|
Sahut Randik yang berada di hadapan Bintang
tiba-tiba berdiri dengan membawa
rangkaian bunga dan memampangkan senyum manisnya.
|
“lohh kok lu udah berangkat jam seeggini
dik, tuummbenn bangett..?” Tanya bintang yang bingung sekaligus nervous ada
Randik di hadapannya.
|
|
“karena lu..!” jawab Randik tegas dengan
mengulungkan bunga ke Bunga
|
“hah kenapa gue?”
|
“karena gue mau lu jadi pacar gue!!” balas
Randik tanpa ragu
|
|
Lalu sebersit senyum tersirat di bibir
Bintang dan tanpa basa-basi dan kelamaan mikir dia tendang rasa nervous
dihatinya lalu Bintang pun menerima rangkaian bunga dari Randik
|
“ gue mau jadi pacar lu,,,, dengan senang
hati.
|
Dan nggak susah kan buat menyatakan cinta
tinggal kita yang memulainya sekalipun hasilnya tak sesuai yang kita mau pasti
juga ada kelegaan . itu yang pasti….
Part2
Di hari yang special ini Bintang ingin merayakannya dengan
mengajak Randik kesuatu tempat yang sangat penting dihidup Bintang, dia
mengajak Randik ke sebuah tempat dimana kebahagian dan semua hal tentang Bintang
berakhir dan telah bermulai lagi. Dengan perlahan langkah kaki mereka sampai
disebuah batu nisan bernamakan TITO..
“ini kuburan siapa Bintang, dan kenapa kamu ngajak aku
kesini..?”
Tanya Randik heran dan tanpa jawaban dari Bintang sepatah
katapun, Bintang hanya terdiam menunduk dan berdoa lalu menabur bunga mawar
yang dibawanya sedari tadi.
“kok gak jawab sih, heh Bintang tungguin aku..!!!”
Sahut Randik yang berjalan mengejar Bintang yang berlalu
pergi dari makam itu.
“ems, kamu tau nggak Dik kenapa aku ngajak kamu kesitu??’’
kata Bintang yang memulai cerita.
“nggak, emang tadi makam siapa?”
“itu, ems, itu Dia sahabat aku..”
‘’oh…. Aku kirain ka…” belum selesai Randik menjawab dengan
cepat Bintang berkata
“ sekaligus pacar aku dulu…”
Deg.. tiba-tiba perasaan aneh muncul dihati dan fikiran
Randik entah kaget, schok, sedih mendengar kata-kata dari Bintang
“ maksud kamu apa?” Tanya Randik sedikit ragu
“Iya, aku dan Tito udah Sahabatan sejak kecil kayak kamu
sama Lili, dan saat smp kita mutusin buat pacaran . dan udah berjalan 3 tahun lamanya… tapi saat itu
dia dengan tiba-tiba ninggalin aku, sampai aku tau bulan kemarin kalau dia
terkena kanker. Dan pergi meninggalkanku untuk selamanya..”
Jelas Bintang panjang lebar, dalam benak Randik dia berfikir
entah apa yang sebenarnya tujuan dan maksud Bintang menceritakan ini padanya
dan tak tau apa kata yang tepat untuk dia ucapkan.
“laalu apa maksud kamu sebenarnya…?”
“maaf dik sebenernya aku belum bisa meninggalkan perasaanku
yang ada pada Tito, tapi itu dulu dan saat kamu datang aku belajar untuk
mengenal kamu, belajar mencintai kamu dik, kamu adalah orang yang mebuatku lupa
akan sakit yang dulu, dan itu Cuma kamu..”
“terus apa?” Tanya Randik lagi dengan nada pelan
“ aku sayang banget sama kamu dik jangan tinggalin aku tampa
pamit, aku nggak mau keilangan kamu..” jawab Bintang lirih yang dibarengi
dengan tetesan air mata di pipinya.
Lalu tanpa basa-basi Randik menghentikan mobilnya dan
menarik Bintang di dekapannya seperti meyakinkan bahwa dia nggak akan pergi
dari sisi Bintang dan berkata “kamu itu kado special yang dikirim tuhan buat
aku Bintang”
Dan tak lama senyum kecil itu telah merekah dengan perkataan
Randik.
=
Sampai di rumah Bintang, dari kejauhan ada seorang cowok
yang dengan berhati-hati bersembunyi dibalik pagar rumah melihat Randik berada
di depan Bintang dan mencium keningnya. Seketika terpancar raut muka sedih dan
pasrah, cowok tu seperti telah dikecewakan dan sambil meluruhkan badannya
kebawah dia mencoba menahan emosi dan sedih dihatinya.
“kenapa selalu terlambat?” ucap cowok yang ternyata itu
Rico, tetangga depan rumah Bintang yang dari awal tlah menyukai gadis itu.
“ems Randik hati-hati ya dijalan!!” teriak Bintang sambil
melambaikan tangan
“THOKTHOKTHOK”
“eh Rico, udah lama lu gak kesini ada
apa?” Tanya Bintang
“ems itu tadi siapa?” jawab Rico spontan
“emang kenapa ? itu tadi Randik Cowok
aku” balas Bintang
Dan ternyata benar apa yang di fikiran
Rico cowok itu adalah pacar Bintang, tanpa sepatah katapun Rico langsung
berlari pergi meninggalkan rumah Bintang tanpa pamit.
Semua seperti selalu tak pernah tepat
saat Rico telah mulai kembali dihadapkan kesempatan saat Tito sudah pergi
tenyata sosok yang lain telah menjadi pengisi ruang dihati gadis yang dia
cintai… dia berlari, berteriak melepaskan segala sakit dan beban yang dia
rasakan, semakin Rico berteriak semakin dia merasakan sakit karena semua hal
itu.
“seharusnya gue yang mengisi kekosongan
lu Bintang, kenapa bukan gue?” kata Rico yang mulai melemah dengan tenaganya
yang telah terkuras habis semua.
Disisi lain Rico juga sadar bukan salah
Bintang jika seseorang mencintainya tapi itu semua karena kesalahan dia
sendiri, mulutnya tak ingin bahkan tak pernah bisa untuk mengungkapkan yang
hatinya rasakan, saat hatinya telah melonjak berani mencintai Bintang tapi
mulutnya malah tak terbuka sepatah kata untuk mengungkapkan perasaannya.
Rico berhenti di sebuah makam,, ya itu
adalah makam Tito, Tito adalah kakak satu-satunya yang dia punya yang menjadi
sosok sahabat sekaligus ayah bagi Rico. Bahkan karena Rico sangat menyayangi
kakaknya dia rela melihat kakaknya dan gadis yang dia sayangi berpacaran. Tapi
itu tak lepas dari kekawatiran dia tentang penyakit kakaknya.
“kak dia udah bahagia, bukan dengan gue
tapi dengan cowok lain” kata Rico yang menatap makam kakaknya dan menusap-usap
batu nisan itu. Rico hanya menangisi sikapnya yang layak diberi gelar
pecundang. Tapi tiba-tiba dia ingat pesan kakaknya untuk menjaga Bintang selalu
dan mengatakan perasaan yang rico rasakan kepada Bintang.
“gue takut kak, gue takut untuk
mengungkapin semua ini kehadapan dia, apalagi dengan keadaan seperti ini , gue
gak mau bikin dia merasa aneh setelah mendengar perasaan gue…” ungkap Rico yang
pasrah dengan semua ini.
Lalu tak lama seseorang datang menghampiri
dimana Rico berada. Orang itu adalah Lili, cewek yang udah lama menyukai Rico
tanpa seorangpun yang tau.
“udah nangisnya? Kalau udah pulang yuk..”
ajak Lili mencoba membawa pergi Rico dari makam itu walau sebenarnya dia tau apa
penyebab cowok yang dia sayang itu menangis tapi dia hanya menelan semua rasa
pahitnya dan seperti biasa dengan menampilkan senyum khasnya dia menarik tangan
Rico dan mengajaknya
pulang…
Sesampainya mereka di rumah Rico, Lili
pun bergegas berpamitan pulang sebelum Rico tau kalau dia menangis
Dengan menahan airmatanya yg hampir
menetes Lilipun berpamitan
“gue pulang ya… bye jangan lupa makan”
pamitnya tanpa melihat kearah Rico
Dan tanpa balasan apapun dari Rico,
Lilipun pergi dengan sedihnya
“lu gak pernah tau Ric, gue sayang sama
lu…!!” kata Lili dalam hati sambil menyeka airmatanya.
--
Esok menjelang dengan ditemani secangkir
teh yang masih beruap di atasnya melihatkan hangat teh itu
“hem,,, teh siapa nihh…??” Tanya Lili
sambil mengambil secangkir teh yang berada di atas meja sebelahnya.
“enak aja maen ambil-ambil aja ini teh
gue…!!” sahut Bintang yang menyerobot teh itu dari Lili…
“lu gak nanya kenapa Rico kesini? Atau lu emang udah sadar akan sesuatu
Bintang?” Tanya Lili tiba-tiba
Dan membuat Bintang tersedak, yang juga
membuatnya menjadi diam tiba-tiba…
“kenapa gak ngejawab?” Timpalnya lagi
“gue tau Li apa maksud lu, tapi hati ga
pernah bisa dipaksa .. gue tau perasaan Rico ke gue tapi gue juga tau satu hal
kalau lu juga punya rasa sama Rico….”
Deg, jawaban Bintang yang memperjelas
bahwa dia sudah tau akan semua itu dan juga membuat Lili malah berbalik diam
hanya menunduk seperti sudah terlibas engan semua kata-kata Bintang
“tapi…”
“tapi apa Li, gue udah anggap Rico
seperti adek gue walaupun gue hanya 3bulan lbih tua darinya.. dan emang hati
gue gak pernah buat dia , seharusnya lu juga tau itu dan semenjak TITO pergi
dan Randik dating…”
Belum selesai Bintang menyelesaikan
perkataannya dengan cepat kata-kata itu di lanjut oleh Lili
“lu udah berikan hati lu ke Randik..
iyakan tapi gue Cuma mau minta satu hal dari lu jauhin Rico..”
Kata Lili yang seperti tersulut api kecil
yang malah membakar hati kecilnya, perasaaan yang tak bisa digambarkan oleh
sebuah kata-kata, dan tanpa basa-basi Bintangpun mengiyakan perintah Lili dan
semenjak Pagi itu Bintang selalu menghindari Rico.
Part3
Gak ada lagi yang menyapanya di pagi
hari, gak ada lagi yang memberinya senyum lepas yang menyejukkan hati, yang ada
adalah waktu yang harus dia lewati cepat saat bertemu dengan Rico, ya.. atas
permintaan Lili itu, Bintang menepati janjinya untuk menjauh dari Rico,
walaupun dia juga sedih karena hal itu dan tak bisa merubah keadaan ini.
“ada yang lagi ngelamunpas ujan-ujan
rintik nih… ngelamunin apa neng?”
kata Randik yang menyindir Bintang yang
sedang duduk di dekat jendela sambil melihat kearah luar
Dan benar saja, katakata dari Randik tak
digubris sedikitpun oleh Bintang walaupun sebenarnya Bintang mendengar
perkataan Randik, tapi tak lama Bintang langsung menjawabnya agar Randik tak
curiga dengan Bintang,
“eh kayak ada yang ngomong gitu deh,,
tapi kok aku gak lihat ada orang ya…” balas Bintang yang pura-pura tak melihat
Randik yang berdiri disampingnya sambil tertawa kecil.
“heh apa kamu bilang orang segede aku ini gak kelihatan, hih dasar
cubby..!!” gerutu Randik sambil nyubit kedua pipi Bintang
“ihh apaan sih Randik sakit tau lepas
gak!!” kata Bintang yang mencoba menyuruh tangan Randik untuk melepaskan dari
pipinya. Tapi tak dihiraukan dan tetap saja Randik mencubitti Bintang dengan tertawa
puas
“iya iya nih aku lepas kan tapi..” sambil
melepas tangannya dari pipi Bintang tak lama ciuman mendarat dipipi kanan
Bintang dan membuat pipinya itu menjadi memerah seketika, yahh Bintang hanya
terdiam tak berani membalas sepatah katapun.
“kok malah diem..?” Tanya Randik sambil
terkekeh kecil melihat ekspresi Bintang yang salting karena dia cium
“ih apaan dasar cungkring..” ejek Bintang
sambil menepuk lengan Randik
“loh bahaya nihh kok maen ngata-ngatain
fisik…” balas Randik yang tak terima dengan ejekan Bintang
Dan dengan sigap Randik pun menggelitiki
Bintang yang membuat Bintang tertawa karena tak tahan dengan gelitikan Randik.
“udah dong ih Randik entar aku bisa jatuh
kebawah,,”
“biarin, biar jatuh sekalian ..” jawab
Randik yang masih menggelitiki badan Bintang lalu benar saja hal itu membuat
Bintang jatuh dari kursinya dan untungnya ditangkap oleh Randik.
Sepertinya hal itu membuat keduanya di
moment yang romantic dan pas diiringi rintikan hujan dan saat Bintang jatuh
dipangkuan Randik, Randikpun berkata
“seneng rasanya bisa buat kamu tersenyum
dan ketawa lagi Bintang “
Dan dibalas dengan anggukan Bintang,
merekapun bergegas berdiri .
Sambil mengusap rambut panjang Bintang
dan merapikannya, Bintangpun mendekap memeluk Randik.
“aku akan selalu tersenyum buat kamu
Randik” kata Bintang tersenyum
Dan dibalas dengan senyuman Randik.
==
“yaelah ujan ini masih pagi udah ujan
aja.. alamat gak jadi pergi nih..!!’ kesal Lili yang ngomong sendiri didepan
rumah walaupun hujannya hanya rintik-rintik tapi hal itu udah membuat mood Lili
menjadi gak menyenangkan..
“tulilit tulililit…tulili”
“hallo..”
“lagi dimana ?”
“lah ini siapa eah, dirumah… “ jawab Lili
bingung
“yaudah jangan kemana-mana bentar lagi
aku nyampe..” balas penelpon tadi lalu setelah telepon tadi selesai tak lama
seseorang datang di rumah Lili
“loh Ric,Ric,Rico tadi itu telfon dari lu
…” Tanya Lili yang kaget dengan kedatangan Rico secara tiba-tiba dan berada
dihadapannya membuat Lili salting dan tak tau harus bersikap bagaimana.
“jalan yuk kemana gitu…” ajak Rico
Belum juga Lili menjawab dengan langsung
Rico menarik lengan Lili dan membawa paying yang dibawanya
“kita mau kemana Ric..” Tanya Lili
“ems gak tau yang penting jalan aja..”
jawabnya singkat
Tak sengaja dalam perjalanan mereka
melewati rumah Bintang dan mata Rico tertuju pada sebuah Jendela dirumah
Bintang melihat Bintang yang tersenyum di pelukan Randik,
“ems kalo jalannya sambil kayak gini aja
gimana??” kata Lili yang merebut payung dari tangan Rico dan meloncat di
kubangan air yang mengenai sekujur tubuh Rico dan mengalihkan pandangan Riico
dari Bintang
“eh Lili tungguin masa’ gue basahkuyup
gini…” gerutu Rico saambil mengejar Lili yang berlari pergi.
“hahaha seru juga ujan-ujanan…” kata Rico
yang tertawa karena tingkahnya hhari ini
“haaasssiiuww,, uhh pilek nih gue..”
balas Lili yang sedari tadi bersin-bersin sambil memberikan anduk kepada Rico
“hem rasain lu, siapa suruh tadi jailin
gue… “ ejek Rico tertawa kecil
“nih handuknya ..”sahut Lili tapi tak sengaja
handuk itu tertarik oleh Rico saat masih melingkar ditangannya alhasil Lilipun
jatuh di badan Rico yang lagi duduk di sofa
“mata lu indah banget Li,,” kata Rico
yang memandang mata indah Lili
“ngejek lu bilang aja kalau mat ague ada
beleknya… gak usah ngelindur deh …’’ sambar Lili yang menganggap omongan Rico
itu hanya ejekan
“gue beneran gak bo’ong, gue baru nyadar
kalau lu emang manis..” lanjut Rico
“ihhh apan sihh bangun napa Ric,
bercandanya kelewatan..” balas Lili yang masih tak percaya sambil bergegas
berdiri dan meninggalkan Rico di ruang tamu.
“GUE SUKA SAMA LU LI!!!” sahut Rico yang
mengentikan langkah Lili seketika
Tapi tak lama Lili langsung melanjutkan
langkahnya tak menghiraukan perkataan Rico yang dianggapnya hanya perkataan
bodoh yang keluar dari mulutnya karena frustasi.
Rico kembali duduk dan memikirkan apa
yang sedang dia katakana baru saja, apakah ini pelampiasan? Atau memang aku tak
sadar kalau aku menyukainya? Tanya Rico dalam hati.
Disisi yang sama Lilipun tak enggan juga
menjadi memikirkan kejadian baru saja disisi lain dia senang tapi juga sedih
ini bukan waktu yang tepat untuk Rico dan dia… ahhh apa mungkin?? Bahkan itu
terdengar seperti pertaanyaan bukan pernyataan, oh Rico kau membuatku gila…
batin Lili
Setelah selesai mengaduk-aduk kopi yang
dia buat lalu dengan berat hati Lili harusnya mengantarnya dihadapan cowok itu
dngan perasaan yang seperti gado-gado hambar..
“nihh kopinya cepet minum dan cepet
pulang sono..” kata Lili sambil menyuruh Rico bergegas
“ngusir lu ?? gue gak mau pulang, orang
gue disuruh njagain li, nyokap lu pergi ke luar kota tadi waktu gue ngajak lu
jalan nyokap lu sms gue…” jelasnya panjang sambil merebahkan badannya di sofa
“appaa??” jawab Lili kaget
“kok gue gak dikasih tau sih.. heh
keadaan macam apa ini yang membuat gue terjeak dengan cowok yang gue suka tapi
dalam keadaan yang tak menyenangkan ini.. ah sepertinya rumah ini akan jadi big
enemy mulai hari ini..” batin Lili
“kenapa bukannya ini malah menyenangkan,
dan kita bisa memulai cerita kita kann?” sahut Rico yang memecah lamunan Lili
ang berkata dengan santai,
“heh apa makssud lu..?” Tanya Lili
bingung
“geu akan belajar cinta sama lu Li, dan
gue tau lu juga udah sayang sama gue dari dulu kan? Begitu bodohya gue hingga
gak sadar ada cewek yang disamping gue selalu tapi malah gue mencintai cwek
lain yang udah jelas gak ada rasa sama sekali ke gue..” balas Rico memaparkan
perasaan dan penyesalannya
“bodoh memang apa pedulimu gue baik-baik
aja tuh dengan apa yang gue rasain ke lu dan selama ini gue gak menuntun untuk
lu terpaksa menyukai gue..” sambar Lili ketus
“gue gak terpaksa ini emang kemauan gue
sendiri asal lu tau…” jawab Rico dengan nada agak meninggi.
“tatappiii..”
“ahhh lu mau jawab apa lagi. Heh nyokap
lu aja nitipin lu ke gue berarrti otomatis gue yang menggantikan aturan ini
mulai sekarang.” Sahut Rico yang berhasil membuat Lili tak menjawab apapun.
Skak
“iya iya” balas Lili malas namun senang
dengan perkataan Rico yang membuat hatinya sedikit lega.
HARI
PERTAMA
“hem bau apa nih..” kata Rico yang
mengendus-endus bau yang melewati hidungnya sambil mencari sumber dari bau
itu..
“udah bangun?” sapa Lili
“loh Li lu lagi ngapain?”
“gak lihat gue lgi masaklah…” jawab Lili
menunjukan masakannya
“hahaha,, apa iya lu bisa masak? Gak percaya
gue dijamin enak gak tuh…!!” ledek Rico
“buktinya lu kesini karena nyium bau masakan gue yang enak kan?” balik Lili
yang membuat Rico meringis mengiyakan perkataannya.
Setelah Lili rampung menyiapkan
masakannya di meja, seperti tak sabar mencicipinya, Rico sudah duduk manis di
salah satu kursi yang telah tersiapkan piring ..
Hemm memang bau masakan Lili yang enak
itu semakin klep dengan tampilannya yang terlihat lezat, sambal kentang, opor
ayam dan ikan nila goring kesukaan Rico tak lupa dengan sambelnya juga.
“hemmm enak juga masakan lu…” puji Rico
dengan mulut yang terpenuhi makanan membuat Lili malu sekaligus tertawa melihat
cara makan Rico yang seperti tidak makan 1tahun..
“thok thok thok ..”
“siapa nih pagi-pagi udah bertamu…” kata
Rico yang sediit kesal karena suara itu. Dan Lilipun melirik kea rah pintu
depan rumahnya dan beranjak dari tempat duduknya membukakan pintu.
“loh Bintang ngapain pagi-pagi kesini.
Dan lu Dik ngpain kesini?”
“gak disuruh masuk dulu nihh” sindir
Randik.
“oh iya iya sini masuk ada apa lu berdua
kemari?”
“nengokin lu lah, kata Bintang lu tinggal
serumah sama Rico?” sambar Randik
“kita kesini Cuma mau ngliat keadaan
kalian berdua sekalian nih ada kue dari nyokapnya Randik.” Kata Bintang
menjelaskan kedatangannya
“Li siapa yang dating…” suara Rico yang
lama kelamaan sampai di ruang tamu
“loh dik ngapain lu bertamu pagi gini.?”
Tanya Rico ke Randik dan tanpa menghiraukan keberadaan Bintang yang duduk
disamping Randik
“hai Ric..” sapa Bintang yang tak di
gubris sama Rico yang malah masuk kedalam kamar.
“ems, mungkin dia butuh waktu Bin, buat
ketemu lu tapi tenang aja pasti dia akan seperti biasanya …” kata Lili meyakinkan Bintang dan
di sambut dengan anggukan Bintang. Setelah ngobrol agak lama , Bintang dan
Randik pun berpamitan untuk pulang.
“mereka udah pulang
kok tepatnya Bintang udah pulang kok. Lu boleh keluar…” kata Lili di depan
kamar Rico.
Tiba-tiba tanpa
menjawab apapun Rico membuka Pintu kamarnya dan membuat Lili kaget karena Rico
tepat 5 jengkal dihadapannya yang membuat mereka saling memandang satu sama
lain.
“kenapa?” Tanya Rico
yang menatap lurus mata Lili membuat Lili lagi-lagi terpatung diam. Hamper
sepuluh menit berlalu dan mereka masih pandangpandangan dan lama-lama mereka
saling tersenyum dan hanya tertawa tak jelas yang mereka tertawakan apa.
“hari ini ujan lagi
enaknya kita ngapain yahhhh?” goda Rico yang memandang kearah cewek yang duduk
disampingnya itu..
“nonton tv” jawab
Lili singkat
“yaelah gak asik
banget maen apa gitu…” ajak Rico
“emang mau main apaan
heeh…?”
“bagaimana dengan peta
umpet…” usul Rico
Dan hanya di cuekin
Lili yang berjalan pergi menuju kamarnya
“ih rese’ nih Lili
orang lagi diajak ngomong malah maen pergi aja..”kesal Rico
Dilanjutkan dengan
hari-hari selanjutnya yang kadang ngeselin tapi juga ada nyenenginnya. Dan
tanpa disadari oleh Rico ada rasa yang aneh tubuh dalam hatinya. Dan setiap dia
melihat mata Lili seperti sesak napas dan jantungnya berdetak cepat yang
biasanya dia ngajak ngomong jadi jaim ..
“kenapa lu bengong
lihat gue..?” Tanya Lili
“ngggakk. Ngggak
knapa-napa..” jawab Rico yang masih tertegun tanpa mengedpkan mata.
Dan udah Rico putusin
untuk ngajak Lili kesuatu tempat yang akan menjadi tempat dimana kata-katanya
terungkap jelas dihadapan Lili
“entar sore ikut gue
yuk, gue ajak ketempat yang pasti lu bahkan terpesona ..” ajak Rico meyakinkan
Lili
“kemana ?tapi gak
tempat-tempat yang nyeremin kan? Atau lu mau balas dendam gara-gara eksiden air
cuci piring kemarin?” jawabnya nerocos
“arggh diem entar ikut
aj…!!” libas Rico sambil menutup mulut Lili yang nerocos itu
Lalu dibarengi dengan
anggukan Lili. Sore tiba rico dan lili udah siap dengan kece untuk maen sore
ini. Dan gak lama Cuma 2 jam aja mereka udah nyampe tempat itu. Hehee itu lama
banget yak…
“hahhh sumprittt lu
Ric ajak gue ketempat ini?” Tanya Lili yang melongo terkagum-kagum
“ehemm. Yaiyalah
gimana keren kan?” balas Rico PD. Dan belum Rico menyambung kalimatnya tadi
Lili udah narik tangan Rico untuk jalan duluan
“ihh ayo cepetan udah
gak sabar nih gue … cepetan Rico kayak cewek deh lu baru juga bentar jalannya”
omel Lili yang menambah panas kuping Rico
“huhh,huhh,hhuuh
,hahadduhh capek nih gue, ya ampun kaki lu kaki apa sih cewek gendut kayak lu
bisa gak ngrasain capek sedikitpun..?” keluh Rico yang mngejek Lili.
“heh gendut?? Apa lu
bilang ?” sahut Lili yang mengernyitkan kening dengan alis yang sama-sama
menandakan kalau dia marah dengan ucapan Rico
“iya gendut pipi lu
tu kayak bakso pengen gue makan laper nihh gue..” rengek Rico sambil menaruh
badannya bersandar pada pohon yang disampingnya.
“ih yakin gue tinggal
nihh..” ancam Lili,dengan berat hati Rico mengikuti Lili yang seperti orang
kesetanan jalan tanpa capek dan menyesali keputusannya ngajak Lili ke tempat
itu, dalam hati..
“huihhh fiiiuhh,
akhirnya sampe juga.. AAAAaaaaaa…” kata Lili yang di sambung teriakan
kegembiraaannya melihat pemandangan di depannya. Pukul 6 menjelang malam .
“nyesel gue ngajak lu
kesini bukannya lu yang capek malah guenya yang ngosngosan kecapekan..”ssahut
Rico sambil mengampiri Lili dengan napas terpatah-patah..
Seketika itu juga
Lili langsung berbalik dan memeluk Rico yang berada tepat dibelakangnya.
“tenks ya Ric udah
ajak gue buat ndaki Bukit ini, gue seneng banget ini impian gue…” kata Lili
yang tersenyum lebar
“iya sama-sama Li.”
Jawab Rico sambil membalas pelukan Lili.
“gue sayang sama lu
LISTYA PUTRIKENANA”
Deg kata Rico
sponta yang membuat LILI terperanga lalu
melepaskan pelukannya perlahan
“lu gak ngelantur
lagi kan Ric”
“ggak gue serius kali
ini Li gue sayang sama lu sejak kita tinggal serumah entah kenapa gue semakin
nemukin kalau gue nyaman deket lu bergurau sama lu debat sama lu apapu itu gue seneng kalau semua itu sama lu..” ungkap
Rio panjang lebar sambil meraih kedua tangan Lili dan menatap matanya
dalam-dalam meyakinnya jika perkataannya itu benar-benar serius….
Dan dengan snyum yang
mulai terselip di ujung bibir merah lili
“ya, sepertinya aku
harus mengatakan ya aku mau..” jawab lili tersenyum gurau. Dan senyuman yang
sama telah bersemi di wajah Rico.
9
tahun kemudian
“Hai Rico…?” sapa Bintang yang melambai kearah meja seseorang yang
duduk di balik meja itu.
“hei Bintang, dan hai
Randik!” jawab Rico membalas sapaan Bintang
“loh siapa nih cewek
yang sama lu cantik bener kaya pernah kenal atau pernah lihat gitu,, emsss nemu
dimana..” kata Randik sambil melihat seorang cewek yang duduk bersebrangan di
depan Rico
“ahhh rese’ lu bilang
aja kalau lu terpesona sama gue ..” balas cewek tersebut yang ternyata itu Lili
Merekapun tertawa dan
duduk bersama sambil bercerita tentang hal-hal yang mereka alami selama 9tahun
yang lalu dan yang berakhir dengan cinta yang telah memberikan mereka sebuah
rasa yang banyak mengundang cerita.
tamat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar