Jumat, 05 Juni 2015

LOVE IS SIMPLE

LOVE IS SIMPLE?!
Tak pernah tersadar dalam setiap benak masing-masing orang apa cinta itu sebenarnya, mereka lebih suka mengikuti sebuah arus yang tak terhujung atau malah mereka tahu bahwa arus itu membawa semua anganan tentang cinta terbendung dalam laut yang luas terbentang di depan mereka...
Tapi...
Terkadang, sebuah hal yang kecil yang kita temukan tiba-tiba malah menjadi awal dari cinta itu ada.. yahh, atau hanyalah kata-kata yang bisa mendefinisikan apa arti cinta itu sebenarnya... tapi yang pasti bagiku cinta itu itu sederhana . LOVE IS SIMPLE
Jika semua orang, cewek, cowok, segala umur bertanya kepadaku “kenapa kamu bisa bilang jika cinta itu sederhana?” , dengan mudah aku akan menjawabnya “karena cinta berasal dari kita, dimulai dari kita, dan akan berakhir juga tergantung dengan kita, lalu kenapa kita sibuk mencari cinta jika diri kita bisa memulai cinta itu sendiri?” , dalam fikiranku hanyalah membayangkan sebuah jawaban dari mereka dan akan ku pilih jawaban paling benar dan menurutku paling pas untuk dibilang ‘’LOVE IS SIMPLE’’ dan akhirnya ku temukan jawaban itu dari... DIA
Ramandika setya, cowok dengan sejuta perbedaan  yang membuat dirinya bukan dijauhi tapi malah sangat dikagumi oleh seorang cewek yang bernama Putri Bintang, cewek yang dari luar terlihat jutek dan pendiam tapi saat bersama teman-temannya dia berubah menjadi sosok yang hamble dan lucu..
‘’’’’’
“Randik, tungguin ...!!” suara seorang cewek dari kejauhan
“ ih susah banget sih nungguin orang bentar aja.. kebiasaan deh lu Ran. Hem cocok sama itu nama ran lari ..” nerocos cewek itu
“ bawel banget , tinggal nyusul apa susahnya sih..” Randik cuek..
Sebenarnya cewek itu namanya Putri nama panjangnya Listya Putrikencana sering di panggil LILIPUT, cewek ini adalah satu-satunya only one yang bisa berteman dengan Randik, mereka teman masa kecil yang  udah kepisah lama dan secara kebetulan mereka dipertemukan lagi di bangku sma di kelas yang sama, satu meja pula.. entah kenapa sampai sekarang semua murid di SMA CITRA bingung kenapa seorang Lili yang berbanding jungkir balik dengan randik bisa sahabatan?? Tapi itu Cuma sebuah angin lalu yang mencoba iklan di depan mereka ya WHATEVERlah,
Tiba dikelas, Randik yang duduk di bangku depan guru seperti biasa di jam yang sama selalu menjadi pemandangan indah buat Bintang yang duduk di bangku sebelah meja Randik.. tak lekang matanya sedikutpun saat melihat sang idolanya itu, seperti dia telah menemukan dunianya sendiri ,tapi tiba-tiba.........
“DOOORR..!!!”
“RANDIK CAKEP BANGET SIH KAMU...??” kata Bintang spontan
“hAHHH apaaa?? Gak denger , lu bilang apa?” Tanya Lili dengan nada mengejek
“nggakk kok, gak ada apa-apa, permisi..” jawab Bintang sambil berlari keluar dari kelas.
“YEE, kenapa itu orang ditanya apa malah pergi..” kata Lili
Disisi lain Randik yang tak sengaja mendengar dan melihat kejadian tadi, dia hanya tersenyum...
“kenapa lu senyum-senyum, naksir ya lu sama gue?” gurau Lili
“hHHAAAA,, ye GR amat lu Li, gue itu senyum-senyum karena baca ini buku, bukan gara-gara suka sama lu, masa’ cewek LEMOT  kayak lu ..!!” ejek Randik habis-habisan
“Buku apaan?? Sejak kapan Lu baca buku, perasaan seumur-umur lu gak pernah baca buku!!” balas Lili yang tak mau kalah dengan ejekan Randik.
“theng-theng-theng”
Bel berbunyi tanda dimulainya pelajaran hari ini, tentunya juga dikelas XI IPA 1. Bintang yang tadinya keluar kelas mau gak mau dia juga harus masuk, dengan berjalan masuk kelas sambil menutupi mukanya dengan sebuah buku di tangannya lalu duduk di bangkunya..
Hati Bintang yang tadinya gak kenapa-kenapa, tiba-tiba sekarang jadi merasakan hal yang aneh setelah kejadian pagi ini, entah kagok,malu, atau entahlah dia terlihat menutup mukanya rapat-rapat dari Randik.. Bell istirahat berbunyi ..
“Bintang ayo ke kantin, laper berat nih gue!” ajak Lili sambil menggeret tangan Bintang
“aduhh lu ke kantin sendiri aja deh, lagi bĂȘte nih gue tengsin kalau ketemu Randik.. gara-gara lu juga kan..!!” nerocos Bintang yang kesal karena ulah Lili
“iya-iya maaf, lagian itu anak juga nggak denger kok..!!” jawab Lili yang meyakinkan Bintang
Lalu merekapun pergi menuju kantin, yahh sialnya bagi Bintang, Randik ada disana. Lalu tanpa sengaja saat dia sedang membawa makanannya Bintang tersandung dan alhasil itu bakso jatuh tepat di meja Randik.
“ AAhh sial, rese’ ... siapa sih yang bego banget jatuhin makanan disini..!!’’ kesal Randik yang membuat selera makannya menghilang
“sososorryy banget gue nggak sengaja..” balas Bintang yang bergegas menghampiri meja Randik
“Oh elu PUTRI ABal-abal..” kata Randik Ketus dan langsung pergi begitu saja tanpa bilang apa-apa lagi..
Saat itu Bintang sangat menyesal, padahal dia nggak tahu bahwa saat Randik berjalan pergi dia hanya menahan senyumnya.. Sebenarnya udah lama Randik selalu memperhatikan Bintang dan kejadian tadi adalah sebuah awal yang menurut Randik adalah hal yang sangat dia tunggu yaitu berbicara dengan Bintang...
“huh, hamper mati berdiri gue Cuma ngomong kayak gitu sama Bintang” gumam Randik yang berdiri bersembunyi di tembok belakang kelas
“ems emang kenapa?”
“iyalah degdegkan jantung gue Cuma ngmong,,,, “ Randikpun terkejut padahal disitu Cuma ada dia doing tapi kok ada yang nanyain dia..
“LLLOOOHHH.. Liliput sejak kapan lu ada disini?” sahut Randik yang terkejut melihat Lili Bertengger disebelahnya
“yaaa cukup lama mendengar yang lu bilang tadi...” jawab Lili yang menahan ketawanya
“ohhh,,hehe ...” balas Randik gugup
Saat itu Lili mulai sadar kalau sahabatnya itu menyukai Bintang tapi sud ah ketebah kalau seorang Randik pasti gengsi untuk mengakui itu, dan dengan khayalan seperti biasa Lili membuat sebuah rancangan MAK JOMBLANG untuk mereka berdua.
......
Hari sabtu telah tiba hari ini adalah hari dimana peresmian rancangan MAK JOMBLANG Lili untuk melakukan THE PART OF PDKT ,alias pendekatan . dan rencananya adalah......
Ngirim surat loker di masing-masing loker Randik dan Bintang

‘’ada orang gak yak... haduh demi kalian berdua ... gue rela malem-malem kesekolahan Cuma buat ngasih ini surat, awas aja kalau nggak berhasil, hem gue beleh lu satu persatu..!!”Omel Lili yang sedang mengendap-endap memasukan surat ke loker.

Keesokan harinya.

“Loh kok sekolahannya sepi sih.. pada kemana nih murid-muridnya..??’’ kata Lili yang kebingungan dan heran
“Loh eneng Lili , punten atuh neng kenapa minggu-minggu eta sekolah ??” Tanya mang jalu penjaga sekolah
“LOH SEKARANG MINGGU??????????? Aduhh bego banget sih gue ya ampun...” kesal Lili

“kring-kringg-kringggg”
“hallo dengan Putri bintang disini.”
“Bintang Tolongin gue ... BIbiBINTANG..!!” Suara Lili yang mendadak hilang dari telfon
“Hallo hallo Li, LiLi lu keenapa hallo?’’ balas Bintang yang panic

Setelah telfon itu mati tiba-tiba ada pesan masuk di hp Bintang yang mengatakan bahwa Lili sekarang diculik dan Bintang harus ketmpat penculik itu berada dengan menggunakan syarat-syarat yang tertulis di pesan itu.

“heh gila ni penculik mau ngajak ngedate apa mau apa  sihh ?” kata Bintang yang terheran-heran kenapa dia harus memakai pakaian dan harus dandan cantik , tapi dia langsung membiarkan kebingungannya itu dengan bergegas menolong Lili.

Tapi saat Bintang sampai ditmpat itu, dia makin bingung sekaligus terkejut dengan tempat yang dia datangi, dia hanya berjalan mengikuti sebuah karpet merah yang tertuju pada sebuah taman bermain dan sebuah meja yang terhias rapi di tengah-tengan taman bermain itu, dan rasa terkejutnya semakin menjadi-jadi ketika melihat seorang cowok yang mengenakan jas hitam yang rapi dengan membawa setangkai bunga tulip putih yang duduk di kursi meja itu.

‘’RRrandikk??” panggil Bintang
“Loh Bintang lu, cantik banget eh maksudku ngapain kamu ada disini Lili mana ?” balas Randik yang terkejut melihat Bintang

Bintang hanya tersipu malu saat mendengar secara spontan Randik yang bilang kalau dia cantik
“eeehh, harusnya kan gue yang Tanya kenapa lu disini !!” jawab Bintang ketus
“ye malah nyolot lu ditanya..” sambung Randik

“HHHeehh, udah udah kenapa sih pada saling nyolot gitu “
“DIEEEMMM!!” Sahut Randik dan Bintang
“eh jahat banget lu pada sama gue ini gue Lili..” balas Lili yang menunjukan muka melasnya
“hah Lili,, apaan sih lu gak lucu tau gak gue kira lu diculik beneran!!” sambung Bintang yang marah dan kesal dengan Lili

“ ya kalau gak gue giniin kapan mau majunya kalian, emang gue lemot tapi gue gak sebodoh itu untuk nggak tau kalau kalian ...” jawab Lili panjang yang terputus

“KALAU KITA APPA?” sambar Bintang dan Randik

“TAUK ahh bye aja noh cepet duduk disini satu-satu udah capek-capek juga gue buatin ,,, gue nggak menerima penolakan apapun.” Jelas Lili panjang lebar

Dengan terpaksa mereka harus memenuhi permintaan Lili itu, yahh itung-itung bahagiain temen lagian itu juga gratis.
15MENIT BERLALU...

Bintang hanya menunduk dan menggesekan jarinya kejari yang lain, dan randik hanya memandang sekeliling seperti orang nyasar.

“ems,, hai dik..?” sapa bintang memulai berbincangan
“hai Bin, lu makin cantik aja ..” sanjung Randik
“lu juga kelihatan keren waktu pakai jas..” balik Bintang

Dan lama kelamaan merekapun menjadi akrab dan perbincangan mereka menjadi lebih santai dengan gurauan satu sama lainnya, dari kejauhan Lili yang melihat kejadian itu gak lupa mengabadikan pertemuan indah itu dengan sebuah kamera, dia merasa lega melihat kedua sahabatnya itu akhirnya menjadi tak canggung lagi.
Dan nggak sia-sia juga usaha Lili untuk mendekatkan Bintang dan Randik , sekarang mereka lebih sering mengobrol dan jalan bareng, nonton, makan, baca buku, kemana aja mereka terlihat bersama ...

“ehem gimana Bintang Ran??” Tanya Lili smbil rebahan di tempat tidur Randik
“dari mana lu, tumben baru kelihatan?” balas Randik yang sibuk melihat foto-fotonya dengan bintang
“ ye nggak usah ngalihin pembicaraan deh, guenya sih gak kemana-mana.. lu tu yg sering ngilang mulu..!!” kata Lili panjang
“ ngilang gimana?eh eh gue pengen cerita sama lu...”

Lalu randik pun menceritakan semua kesan dan perasaan dia ke bintang dari seneng ampe sedih dari bercanda ampe serius dari melek ampe molor . saking seriusnya cerita Randik ampe gak sadar kalau Lili udah duluan melaju di pelabuhan mimpinya alias tertidur nyenyak.

“rese’ ni anak kalau gak lemot ya tidur..!!” kesal Randik

Tapi saat itu Randik tak menhiraukan lagi Lili , Randik malah kembali melihat foto mereka berdua, terbesit di benak Randik, apakah dia pantas untuk Bintang? Apakah Bintang pantas buat dia?semakin Randik berfikir semakin dia tidak menemukan jawaban tapi malah sebuh keraguan.

“Lu tu jangan kebanyakan mikir... bisa-bisa kepalalu botak depan, nyaho lu ntar dik mana mau cewek-cewek sama cowok keren tapi botak depan... haha!!” sahut Lili

“LOOHH, kapan lu bangun ?” Tanya Randik yang kaget dengan tampang Lili yang mampang di sebelahnya

Bukannya menjelaskan tapi Lili malah ngomel abis-abisan sama Randik, lebih tepatnya nyeramahin, Randik aja bingung sejak kapan Lili ini menjadi secerewet akut bin gak ada obatnya gini, tapi bukan Lili kalau nggak cerewet.

“Lu tau kan Ran, apa pura-pura bloon? Bintang itu suka sama lu udah dari dulu, dan lu juga memendap perasaan suka sama Bintang, kalau lu emang bener-bener seharusnya keraguan itu lu buang dan lu harus ganti dengan tindakan atau lu kehilangan sebuah kesempatan ... ayolah Ran LOVE IS SIMPLE, coba jujur sama diri sendiri kalo Bintang emang sangat lu sayang...”
Omel Lili yang entah kali itu menjadi geledek, petir yang  membuat Randik mengiyakan semua perkataan Lili, Lalu mereka menyusun sebuah rencana untuk meresmikan hubungan Randik dan Bintang.

NEXT DAY,,,,

“Aku tak tahu apakah orang yang aku sukai juga akan menyukaiku... aku tak tahu apakah hal yang aku sukai juga akan kau sukai”

Sebuah kata-kata yang ditulis dikertas origami yang ditempel Randik di meja tempat duduk Bintang dan demi menulis kata-kata itu dia habiskan 10 bungkus kertas origami dan yang laen ke tong dan yang jadi Cuma satu itupun dengan bantuan Lili.

“kamu seperti bunga tidur yang indah tapi saat aku terbangun kamu menghilang”

Kata yang lain mulai Randik tulis dengan kemampuan kelas juniornya dalam menakhlukkan Bintang.

“Loh siapa nih nempel kertas kayak gini di mejaku, ?”

Bintang bingung dengan hal yang ada di depannya, gimana gk bingung meja bersih yang biasanya dia duduki, sekarang seperti sebuah madding disekolah yang banyak ditempeli kertas dengan kalimat-kalimat dan itu full satu meja ampe kaki-kakinya, lalu Bintang pun membaca satu-persatu kertas-kertas yang ada di mejanya. Dan di kertas yang terakhir tertulis

“aku bukan hal yang asing bagimu, aku adalah hal yang sangat kamu kenal, aku beranikan diri bertanya padamu, apakah hatimu seperti yang kurasakan saat ini , Bintang DO YOU LOVE ME TOO??”
Dan saat Bintang membaca kertas terakhir itu tiba-tiba dia merasakan hal yang seperti saat Bintang bertemu dengan Randik, perasaan degdegkan yang membuat detak jantuk Bintang berdetak lebih kencang tak seperti biasanya..

“AAaapa mungkin ini semua dari Randik? Tapi kalau bukan terus siapa? Dan apa gue yang terlalu mengharapkan kalau itu
Semua dari Randik?”
“kalau itu yang lu harapkan maka dengan senang hati gue akan kabulkan?”
Sahut Randik yang berada di hadapan Bintang tiba-tiba  berdiri dengan membawa rangkaian bunga dan memampangkan senyum manisnya.
“lohh kok lu udah berangkat jam seeggini dik, tuummbenn bangett..?” Tanya bintang yang bingung sekaligus nervous ada Randik di hadapannya.

“karena lu..!” jawab Randik tegas dengan mengulungkan bunga ke Bunga
“hah kenapa gue?”
“karena gue mau lu jadi pacar gue!!” balas Randik tanpa ragu

Lalu sebersit senyum tersirat di bibir Bintang dan tanpa basa-basi dan kelamaan mikir dia tendang rasa nervous dihatinya lalu Bintang pun menerima rangkaian bunga dari Randik
“ gue mau jadi pacar lu,,,, dengan senang hati.
Dan nggak susah kan buat menyatakan cinta tinggal kita yang memulainya sekalipun hasilnya tak sesuai yang kita mau pasti juga ada kelegaan . itu yang pasti….
Part2

Di hari yang special ini Bintang ingin merayakannya dengan mengajak Randik kesuatu tempat yang sangat penting dihidup Bintang, dia mengajak Randik ke sebuah tempat dimana kebahagian dan semua hal tentang Bintang berakhir dan telah bermulai lagi. Dengan perlahan langkah kaki mereka sampai disebuah batu nisan bernamakan TITO..

“ini kuburan siapa Bintang, dan kenapa kamu ngajak aku kesini..?”

Tanya Randik heran dan tanpa jawaban dari Bintang sepatah katapun, Bintang hanya terdiam menunduk dan berdoa lalu menabur bunga mawar yang dibawanya sedari tadi.

“kok gak jawab sih, heh Bintang tungguin aku..!!!”

Sahut Randik yang berjalan mengejar Bintang yang berlalu pergi dari makam itu.

“ems, kamu tau nggak Dik kenapa aku ngajak kamu kesitu??’’ kata Bintang yang memulai cerita.

“nggak, emang tadi makam siapa?”
“itu, ems, itu Dia sahabat aku..”
‘’oh…. Aku kirain ka…” belum selesai Randik menjawab dengan cepat Bintang berkata
“ sekaligus pacar aku dulu…”
Deg.. tiba-tiba perasaan aneh muncul dihati dan fikiran Randik entah kaget, schok, sedih mendengar kata-kata dari Bintang
“ maksud kamu apa?” Tanya Randik sedikit ragu

“Iya, aku dan Tito udah Sahabatan sejak kecil kayak kamu sama Lili, dan saat smp kita mutusin buat pacaran . dan  udah berjalan 3 tahun lamanya… tapi saat itu dia dengan tiba-tiba ninggalin aku, sampai aku tau bulan kemarin kalau dia terkena kanker. Dan pergi meninggalkanku untuk selamanya..”

Jelas Bintang panjang lebar, dalam benak Randik dia berfikir entah apa yang sebenarnya tujuan dan maksud Bintang menceritakan ini padanya dan tak tau apa kata yang tepat untuk dia ucapkan.

“laalu apa maksud kamu sebenarnya…?”
“maaf dik sebenernya aku belum bisa meninggalkan perasaanku yang ada pada Tito, tapi itu dulu dan saat kamu datang aku belajar untuk mengenal kamu, belajar mencintai kamu dik, kamu adalah orang yang mebuatku lupa akan sakit yang dulu, dan itu Cuma kamu..”
“terus apa?” Tanya Randik lagi dengan nada pelan
“ aku sayang banget sama kamu dik jangan tinggalin aku tampa pamit, aku nggak mau keilangan kamu..” jawab Bintang lirih yang dibarengi dengan tetesan air mata di pipinya.

Lalu tanpa basa-basi Randik menghentikan mobilnya dan menarik Bintang di dekapannya seperti meyakinkan bahwa dia nggak akan pergi dari sisi Bintang dan berkata “kamu itu kado special yang dikirim tuhan buat aku Bintang”
Dan tak lama senyum kecil itu telah merekah dengan perkataan Randik.

=
Sampai di rumah Bintang, dari kejauhan ada seorang cowok yang dengan berhati-hati bersembunyi dibalik pagar rumah melihat Randik berada di depan Bintang dan mencium keningnya. Seketika terpancar raut muka sedih dan pasrah, cowok tu seperti telah dikecewakan dan sambil meluruhkan badannya kebawah dia mencoba menahan emosi dan sedih dihatinya.
“kenapa selalu terlambat?” ucap cowok yang ternyata itu Rico, tetangga depan rumah Bintang yang dari awal tlah menyukai gadis itu.

“ems Randik hati-hati ya dijalan!!” teriak Bintang sambil melambaikan tangan

“THOKTHOKTHOK”

“eh Rico, udah lama lu gak kesini ada apa?” Tanya Bintang
“ems itu tadi siapa?” jawab Rico spontan
“emang kenapa ? itu tadi Randik Cowok aku” balas Bintang

Dan ternyata benar apa yang di fikiran Rico cowok itu adalah pacar Bintang, tanpa sepatah katapun Rico langsung berlari pergi meninggalkan rumah Bintang tanpa pamit.

Semua seperti selalu tak pernah tepat saat Rico telah mulai kembali dihadapkan kesempatan saat Tito sudah pergi tenyata sosok yang lain telah menjadi pengisi ruang dihati gadis yang dia cintai… dia berlari, berteriak melepaskan segala sakit dan beban yang dia rasakan, semakin Rico berteriak semakin dia merasakan sakit karena semua hal itu.

“seharusnya gue yang mengisi kekosongan lu Bintang, kenapa bukan gue?” kata Rico yang mulai melemah dengan tenaganya yang telah terkuras habis semua.

Disisi lain Rico juga sadar bukan salah Bintang jika seseorang mencintainya tapi itu semua karena kesalahan dia sendiri, mulutnya tak ingin bahkan tak pernah bisa untuk mengungkapkan yang hatinya rasakan, saat hatinya telah melonjak berani mencintai Bintang tapi mulutnya malah tak terbuka sepatah kata untuk mengungkapkan perasaannya.

Rico berhenti di sebuah makam,, ya itu adalah makam Tito, Tito adalah kakak satu-satunya yang dia punya yang menjadi sosok sahabat sekaligus ayah bagi Rico. Bahkan karena Rico sangat menyayangi kakaknya dia rela melihat kakaknya dan gadis yang dia sayangi berpacaran. Tapi itu tak lepas dari kekawatiran dia tentang penyakit kakaknya.

“kak dia udah bahagia, bukan dengan gue tapi dengan cowok lain” kata Rico yang menatap makam kakaknya dan menusap-usap batu nisan itu. Rico hanya menangisi sikapnya yang layak diberi gelar pecundang. Tapi tiba-tiba dia ingat pesan kakaknya untuk menjaga Bintang selalu dan mengatakan perasaan yang rico rasakan kepada Bintang.

“gue takut kak, gue takut untuk mengungkapin semua ini kehadapan dia, apalagi dengan keadaan seperti ini , gue gak mau bikin dia merasa aneh setelah mendengar perasaan gue…” ungkap Rico yang pasrah dengan semua ini.


Lalu tak lama seseorang datang menghampiri dimana Rico berada. Orang itu adalah Lili, cewek yang udah lama menyukai Rico tanpa seorangpun yang tau.

“udah nangisnya? Kalau udah pulang yuk..” ajak Lili mencoba membawa pergi Rico dari makam itu walau sebenarnya dia tau apa penyebab cowok yang dia sayang itu menangis tapi dia hanya menelan semua rasa pahitnya dan seperti biasa dengan menampilkan senyum khasnya dia menarik tangan Rico dan mengajaknya pulang…

Sesampainya mereka di rumah Rico, Lili pun bergegas berpamitan pulang sebelum Rico tau kalau dia menangis
Dengan menahan airmatanya yg hampir menetes Lilipun berpamitan
“gue pulang ya… bye jangan lupa makan” pamitnya tanpa melihat kearah Rico
Dan tanpa balasan apapun dari Rico, Lilipun pergi dengan sedihnya

“lu gak pernah tau Ric, gue sayang sama lu…!!” kata Lili dalam hati sambil menyeka airmatanya.

--
Esok menjelang dengan ditemani secangkir teh yang masih beruap di atasnya melihatkan hangat teh itu
“hem,,, teh siapa nihh…??” Tanya Lili sambil mengambil secangkir teh yang berada di atas meja sebelahnya.
“enak aja maen ambil-ambil aja ini teh gue…!!” sahut Bintang yang menyerobot teh itu dari Lili…

“lu gak nanya kenapa Rico  kesini? Atau lu emang udah sadar akan sesuatu Bintang?” Tanya Lili tiba-tiba
Dan membuat Bintang tersedak, yang juga membuatnya menjadi diam tiba-tiba…
“kenapa gak ngejawab?” Timpalnya lagi

“gue tau Li apa maksud lu, tapi hati ga pernah bisa dipaksa .. gue tau perasaan Rico ke gue tapi gue juga tau satu hal kalau lu juga punya rasa sama Rico….”
Deg, jawaban Bintang yang memperjelas bahwa dia sudah tau akan semua itu dan juga membuat Lili malah berbalik diam hanya menunduk seperti sudah terlibas engan semua kata-kata Bintang

“tapi…”

“tapi apa Li, gue udah anggap Rico seperti adek gue walaupun gue hanya 3bulan lbih tua darinya.. dan emang hati gue gak pernah buat dia , seharusnya lu juga tau itu dan semenjak TITO pergi dan Randik dating…”
Belum selesai Bintang menyelesaikan perkataannya dengan cepat kata-kata itu di lanjut oleh Lili
“lu udah berikan hati lu ke Randik.. iyakan tapi gue Cuma mau minta satu hal dari lu jauhin Rico..”

Kata Lili yang seperti tersulut api kecil yang malah membakar hati kecilnya, perasaaan yang tak bisa digambarkan oleh sebuah kata-kata, dan tanpa basa-basi Bintangpun mengiyakan perintah Lili dan semenjak Pagi itu Bintang selalu menghindari Rico.

Part3
Gak ada lagi yang menyapanya di pagi hari, gak ada lagi yang memberinya senyum lepas yang menyejukkan hati, yang ada adalah waktu yang harus dia lewati cepat saat bertemu dengan Rico, ya.. atas permintaan Lili itu, Bintang menepati janjinya untuk menjauh dari Rico, walaupun dia juga sedih karena hal itu dan tak bisa merubah keadaan ini.

“ada yang lagi ngelamunpas ujan-ujan rintik nih… ngelamunin apa neng?”
kata Randik yang menyindir Bintang yang sedang duduk di dekat jendela sambil melihat kearah luar
Dan benar saja, katakata dari Randik tak digubris sedikitpun oleh Bintang walaupun sebenarnya Bintang mendengar perkataan Randik, tapi tak lama Bintang langsung menjawabnya agar Randik tak curiga dengan Bintang,

“eh kayak ada yang ngomong gitu deh,, tapi kok aku gak lihat ada orang ya…” balas Bintang yang pura-pura tak melihat Randik yang berdiri disampingnya sambil tertawa kecil.

“heh apa kamu bilang  orang segede aku ini gak kelihatan, hih dasar cubby..!!” gerutu Randik sambil nyubit kedua pipi Bintang

“ihh apaan sih Randik sakit tau lepas gak!!” kata Bintang yang mencoba menyuruh tangan Randik untuk melepaskan dari pipinya. Tapi tak dihiraukan dan tetap saja Randik mencubitti Bintang dengan tertawa puas

“iya iya nih aku lepas kan tapi..” sambil melepas tangannya dari pipi Bintang tak lama ciuman mendarat dipipi kanan Bintang dan membuat pipinya itu menjadi memerah seketika, yahh Bintang hanya terdiam tak berani membalas sepatah katapun.
“kok malah diem..?” Tanya Randik sambil terkekeh kecil melihat ekspresi Bintang yang salting karena dia cium
“ih apaan dasar cungkring..” ejek Bintang sambil menepuk lengan Randik
“loh bahaya nihh kok maen ngata-ngatain fisik…” balas Randik yang tak terima dengan ejekan Bintang
Dan dengan sigap Randik pun menggelitiki Bintang yang membuat Bintang tertawa karena tak tahan dengan gelitikan Randik.
“udah dong ih Randik entar aku bisa jatuh kebawah,,”
“biarin, biar jatuh sekalian ..” jawab Randik yang masih menggelitiki badan Bintang lalu benar saja hal itu membuat Bintang jatuh dari kursinya dan untungnya ditangkap oleh Randik.
Sepertinya hal itu membuat keduanya di moment yang romantic dan pas diiringi rintikan hujan dan saat Bintang jatuh dipangkuan Randik, Randikpun berkata
“seneng rasanya bisa buat kamu tersenyum dan ketawa lagi Bintang “
Dan dibalas dengan anggukan Bintang, merekapun bergegas berdiri .

Sambil mengusap rambut panjang Bintang dan merapikannya, Bintangpun mendekap memeluk Randik.

“aku akan selalu tersenyum buat kamu Randik” kata Bintang tersenyum
Dan dibalas dengan senyuman Randik.

==
“yaelah ujan ini masih pagi udah ujan aja.. alamat gak jadi pergi nih..!!’ kesal Lili yang ngomong sendiri didepan rumah walaupun hujannya hanya rintik-rintik tapi hal itu udah membuat mood Lili menjadi gak menyenangkan..

“tulilit tulililit…tulili”
“hallo..”
“lagi dimana ?”
“lah ini siapa eah, dirumah… “ jawab Lili bingung
“yaudah jangan kemana-mana bentar lagi aku nyampe..” balas penelpon tadi lalu setelah telepon tadi selesai tak lama seseorang datang di rumah Lili
“loh Ric,Ric,Rico tadi itu telfon dari lu …” Tanya Lili yang kaget dengan kedatangan Rico secara tiba-tiba dan berada dihadapannya membuat Lili salting dan tak tau harus bersikap bagaimana.
“jalan yuk kemana gitu…” ajak Rico

Belum juga Lili menjawab dengan langsung Rico menarik lengan Lili dan membawa paying yang dibawanya

“kita mau kemana Ric..” Tanya Lili
“ems gak tau yang penting jalan aja..” jawabnya singkat

Tak sengaja dalam perjalanan mereka melewati rumah Bintang dan mata Rico tertuju pada sebuah Jendela dirumah Bintang melihat Bintang yang tersenyum di pelukan Randik,
“ems kalo jalannya sambil kayak gini aja gimana??” kata Lili yang merebut payung dari tangan Rico dan meloncat di kubangan air yang mengenai sekujur tubuh Rico dan mengalihkan pandangan Riico dari Bintang
“eh Lili tungguin masa’ gue basahkuyup gini…” gerutu Rico saambil mengejar Lili yang berlari pergi.



“hahaha seru juga ujan-ujanan…” kata Rico yang tertawa karena tingkahnya hhari ini
“haaasssiiuww,, uhh pilek nih gue..” balas Lili yang sedari tadi bersin-bersin sambil memberikan anduk kepada Rico
“hem rasain lu, siapa suruh tadi jailin gue… “ ejek Rico tertawa kecil
“nih handuknya ..”sahut Lili tapi tak sengaja handuk itu tertarik oleh Rico saat masih melingkar ditangannya alhasil Lilipun jatuh di badan Rico yang lagi duduk di sofa


“mata lu indah banget Li,,” kata Rico yang memandang mata indah Lili
“ngejek lu bilang aja kalau mat ague ada beleknya… gak usah ngelindur deh …’’ sambar Lili yang menganggap omongan Rico itu hanya ejekan
“gue beneran gak bo’ong, gue baru nyadar kalau lu emang manis..” lanjut Rico

“ihhh apan sihh bangun napa Ric, bercandanya kelewatan..” balas Lili yang masih tak percaya sambil bergegas berdiri dan meninggalkan Rico di ruang tamu.
“GUE SUKA SAMA LU LI!!!” sahut Rico yang mengentikan langkah Lili seketika
Tapi tak lama Lili langsung melanjutkan langkahnya tak menghiraukan perkataan Rico yang dianggapnya hanya perkataan bodoh yang keluar dari mulutnya karena frustasi.

Rico kembali duduk dan memikirkan apa yang sedang dia katakana baru saja, apakah ini pelampiasan? Atau memang aku tak sadar kalau aku menyukainya? Tanya Rico dalam hati.
Disisi yang sama Lilipun tak enggan juga menjadi memikirkan kejadian baru saja disisi lain dia senang tapi juga sedih ini bukan waktu yang tepat untuk Rico dan dia… ahhh apa mungkin?? Bahkan itu terdengar seperti pertaanyaan bukan pernyataan, oh Rico kau membuatku gila… batin Lili

Setelah selesai mengaduk-aduk kopi yang dia buat lalu dengan berat hati Lili harusnya mengantarnya dihadapan cowok itu dngan perasaan yang seperti gado-gado hambar..

“nihh kopinya cepet minum dan cepet pulang sono..” kata Lili sambil menyuruh Rico bergegas

“ngusir lu ?? gue gak mau pulang, orang gue disuruh njagain li, nyokap lu pergi ke luar kota tadi waktu gue ngajak lu jalan nyokap lu sms gue…” jelasnya panjang sambil merebahkan badannya di sofa

“appaa??” jawab Lili kaget
“kok gue gak dikasih tau sih.. heh keadaan macam apa ini yang membuat gue terjeak dengan cowok yang gue suka tapi dalam keadaan yang tak menyenangkan ini.. ah sepertinya rumah ini akan jadi big enemy mulai hari ini..” batin Lili

“kenapa bukannya ini malah menyenangkan, dan kita bisa memulai cerita kita kann?” sahut Rico yang memecah lamunan Lili ang berkata dengan santai,

“heh apa makssud lu..?” Tanya Lili bingung
“geu akan belajar cinta sama lu Li, dan gue tau lu juga udah sayang sama gue dari dulu kan? Begitu bodohya gue hingga gak sadar ada cewek yang disamping gue selalu tapi malah gue mencintai cwek lain yang udah jelas gak ada rasa sama sekali ke gue..” balas Rico memaparkan perasaan dan penyesalannya

“bodoh memang apa pedulimu gue baik-baik aja tuh dengan apa yang gue rasain ke lu dan selama ini gue gak menuntun untuk lu terpaksa menyukai gue..” sambar Lili ketus

“gue gak terpaksa ini emang kemauan gue sendiri asal lu tau…” jawab Rico dengan nada agak meninggi.
“tatappiii..”
“ahhh lu mau jawab apa lagi. Heh nyokap lu aja nitipin lu ke gue berarrti otomatis gue yang menggantikan aturan ini mulai sekarang.” Sahut Rico yang berhasil membuat Lili tak menjawab apapun. Skak

“iya iya” balas Lili malas namun senang dengan perkataan Rico yang membuat hatinya sedikit lega.

HARI PERTAMA

“hem bau apa nih..” kata Rico yang mengendus-endus bau yang melewati hidungnya sambil mencari sumber dari bau itu..

“udah bangun?” sapa Lili
“loh Li lu lagi ngapain?”
“gak lihat gue lgi masaklah…” jawab Lili menunjukan masakannya
“hahaha,, apa iya lu bisa masak? Gak percaya gue dijamin enak gak tuh…!!” ledek Rico
“buktinya lu kesini karena nyium  bau masakan gue yang enak kan?” balik Lili yang membuat Rico meringis mengiyakan perkataannya.

Setelah Lili rampung menyiapkan masakannya di meja, seperti tak sabar mencicipinya, Rico sudah duduk manis di salah satu kursi yang telah tersiapkan piring ..
Hemm memang bau masakan Lili yang enak itu semakin klep dengan tampilannya yang terlihat lezat, sambal kentang, opor ayam dan ikan nila goring kesukaan Rico tak lupa dengan sambelnya juga.

“hemmm enak juga masakan lu…” puji Rico dengan mulut yang terpenuhi makanan membuat Lili malu sekaligus tertawa melihat cara makan Rico yang seperti tidak makan 1tahun..

“thok thok thok ..”

“siapa nih pagi-pagi udah bertamu…” kata Rico yang sediit kesal karena suara itu. Dan Lilipun melirik kea rah pintu depan rumahnya dan beranjak dari tempat duduknya membukakan pintu.

“loh Bintang ngapain pagi-pagi kesini. Dan lu Dik ngpain kesini?”
“gak disuruh masuk dulu nihh” sindir Randik.
“oh iya iya sini masuk ada apa lu berdua kemari?”
“nengokin lu lah, kata Bintang lu tinggal serumah sama Rico?” sambar Randik
“kita kesini Cuma mau ngliat keadaan kalian berdua sekalian nih ada kue dari nyokapnya Randik.” Kata Bintang menjelaskan kedatangannya

“Li siapa yang dating…” suara Rico yang lama kelamaan sampai di ruang tamu
“loh dik ngapain lu bertamu pagi gini.?” Tanya Rico ke Randik dan tanpa menghiraukan keberadaan Bintang yang duduk disamping Randik
“hai Ric..” sapa Bintang yang tak di gubris sama Rico yang malah masuk kedalam kamar.

“ems, mungkin dia butuh waktu Bin, buat ketemu lu tapi tenang aja pasti dia akan seperti  biasanya …” kata Lili meyakinkan Bintang dan di sambut dengan anggukan Bintang. Setelah ngobrol agak lama , Bintang dan Randik pun berpamitan untuk pulang.


“mereka udah pulang kok tepatnya Bintang udah pulang kok. Lu boleh keluar…” kata Lili di depan kamar Rico.
Tiba-tiba tanpa menjawab apapun Rico membuka Pintu kamarnya dan membuat Lili kaget karena Rico tepat 5 jengkal dihadapannya yang membuat mereka saling memandang satu sama lain.
“kenapa?” Tanya Rico yang menatap lurus mata Lili membuat Lili lagi-lagi terpatung diam. Hamper sepuluh menit berlalu dan mereka masih pandangpandangan dan lama-lama mereka saling tersenyum dan hanya tertawa tak jelas yang mereka tertawakan apa.
“hari ini ujan lagi enaknya kita ngapain yahhhh?” goda Rico yang memandang kearah cewek yang duduk disampingnya itu..
“nonton tv” jawab Lili singkat
“yaelah gak asik banget maen apa gitu…” ajak Rico
“emang mau main apaan heeh…?”
“bagaimana dengan peta umpet…” usul Rico
Dan hanya di cuekin Lili yang berjalan pergi menuju kamarnya
“ih rese’ nih Lili orang lagi diajak ngomong malah maen pergi aja..”kesal Rico
Dilanjutkan dengan hari-hari selanjutnya yang kadang ngeselin tapi juga ada nyenenginnya. Dan tanpa disadari oleh Rico ada rasa yang aneh tubuh dalam hatinya. Dan setiap dia melihat mata Lili seperti sesak napas dan jantungnya berdetak cepat yang biasanya dia ngajak ngomong jadi jaim ..
“kenapa lu bengong lihat gue..?” Tanya Lili
“ngggakk. Ngggak knapa-napa..” jawab Rico yang masih tertegun tanpa mengedpkan mata.
Dan udah Rico putusin untuk ngajak Lili kesuatu tempat yang akan menjadi tempat dimana kata-katanya terungkap jelas dihadapan Lili

“entar sore ikut gue yuk, gue ajak ketempat yang pasti lu bahkan terpesona ..” ajak Rico meyakinkan Lili
“kemana ?tapi gak tempat-tempat yang nyeremin kan? Atau lu mau balas dendam gara-gara eksiden air cuci piring kemarin?” jawabnya nerocos
“arggh diem entar ikut aj…!!” libas Rico sambil menutup mulut Lili yang nerocos itu
Lalu dibarengi dengan anggukan Lili. Sore tiba rico dan lili udah siap dengan kece untuk maen sore ini. Dan gak lama Cuma 2 jam aja mereka udah nyampe tempat itu. Hehee itu lama banget yak…

“hahhh sumprittt lu Ric ajak gue ketempat ini?” Tanya Lili yang melongo terkagum-kagum
“ehemm. Yaiyalah gimana keren kan?” balas Rico PD. Dan belum Rico menyambung kalimatnya tadi Lili udah narik tangan Rico untuk jalan duluan
“ihh ayo cepetan udah gak sabar nih gue … cepetan Rico kayak cewek deh lu baru juga bentar jalannya” omel Lili yang menambah panas kuping Rico
“huhh,huhh,hhuuh ,hahadduhh capek nih gue, ya ampun kaki lu kaki apa sih cewek gendut kayak lu bisa gak ngrasain capek sedikitpun..?” keluh Rico yang mngejek Lili.
“heh gendut?? Apa lu bilang ?” sahut Lili yang mengernyitkan kening dengan alis yang sama-sama menandakan kalau dia marah dengan ucapan Rico
“iya gendut pipi lu tu kayak bakso pengen gue makan laper nihh gue..” rengek Rico sambil menaruh badannya bersandar pada pohon yang disampingnya.
“ih yakin gue tinggal nihh..” ancam Lili,dengan berat hati Rico mengikuti Lili yang seperti orang kesetanan jalan tanpa capek dan menyesali keputusannya ngajak Lili ke tempat itu, dalam hati..

“huihhh fiiiuhh, akhirnya sampe juga.. AAAAaaaaaa…” kata Lili yang di sambung teriakan kegembiraaannya melihat pemandangan di depannya. Pukul 6 menjelang malam .
“nyesel gue ngajak lu kesini bukannya lu yang capek malah guenya yang ngosngosan kecapekan..”ssahut Rico sambil mengampiri Lili dengan napas terpatah-patah..
Seketika itu juga Lili langsung berbalik dan memeluk Rico yang berada tepat dibelakangnya.
“tenks ya Ric udah ajak gue buat ndaki Bukit ini, gue seneng banget ini impian gue…” kata Lili yang tersenyum lebar
“iya sama-sama Li.” Jawab Rico sambil membalas pelukan Lili.
“gue sayang sama lu LISTYA PUTRIKENANA”
Deg kata Rico sponta  yang membuat LILI terperanga lalu melepaskan pelukannya perlahan
“lu gak ngelantur lagi kan Ric”
“ggak gue serius kali ini Li gue sayang sama lu sejak kita tinggal serumah entah kenapa gue semakin nemukin kalau gue nyaman deket lu bergurau sama lu debat sama lu apapu  itu gue seneng kalau semua itu sama lu..” ungkap Rio panjang lebar sambil meraih kedua tangan Lili dan menatap matanya dalam-dalam meyakinnya jika perkataannya itu benar-benar serius….
Dan dengan snyum yang mulai terselip di ujung bibir merah lili
“ya, sepertinya aku harus mengatakan ya aku mau..” jawab lili tersenyum gurau. Dan senyuman yang sama telah bersemi di wajah Rico.
9 tahun kemudian
Hai Rico…?” sapa Bintang yang melambai kearah meja seseorang yang duduk di balik meja itu.
“hei Bintang, dan hai Randik!” jawab Rico membalas sapaan Bintang
“loh siapa nih cewek yang sama lu cantik bener kaya pernah kenal atau pernah lihat gitu,, emsss nemu dimana..” kata Randik sambil melihat seorang cewek yang duduk bersebrangan di depan Rico
“ahhh rese’ lu bilang aja kalau lu terpesona sama gue ..” balas cewek tersebut yang ternyata itu Lili
Merekapun tertawa dan duduk bersama sambil bercerita tentang hal-hal yang mereka alami selama 9tahun yang lalu dan yang berakhir dengan cinta yang telah memberikan mereka sebuah rasa yang banyak mengundang cerita.
tamat




Tidak ada komentar:

Posting Komentar